dimanche 25 juillet 2010

menulis identitas

siapakah identitas kita? pembaca mungkin menjadi nama, tempat tanggal lahir lalu riwayat hidup. sudah. teman-teman ingat semua itu.
nah, bagaimana seandainya teman-teman menulis identitas teman-teman? bukan untuk disebar-sebarkan lho. tapi untuk mendokumentasikan identitas kita., agar jelas siapa kita sesungguhnya. ini penting untuk kehidupan kita.
orang lain sudah menulis identitas kita lho. siapa saja? petugas kelahiran, sesnsus penduduk, guru SD sampai SMA, dosen kuliah sampai perusahaan tempat kita bekerja. wujud hasil menulis identitas kita itu akte kelahiran, raport, KHS/ daftar nilai kuliah, curriculum vitae dan lain-lain. waktu melamar kerja kita pasti butuh itu. nah lho. sadar kan betapa pentingnya?

orang lain menulis identitas kita, masak kita nggak? biar jelas siapa kita. kita nggak bisa diterima sekolah dan bekerja kalau identitas kita nggak jelas. perusahaan juga nggak bisa diterima pemerintah dalam akta notaris kalau identitasnya nggak jelas. bedanya, riwayat identitas perusahaan berwujud business plan.
jadi jelas kenapa kita menulis identitas kita?
agar kita tahu siapa kita lebih jelas dan yakin. jadi kalau ditanya siapa kita kita bisa menjawab dengan jelas dan tegas.
selain itu ada manfaat lain kenapa kita menulis identitas. dalam menulis identitas, kita juga menyertakan keluarga dan riwayat kita. dari situ kita bisa menelusuri siapa saja keluarga kita, teman-teman kita, kelompok-kelompok yang kita ikut beraktivitas di dalamnya seperti peramuka, jurnalistik, pencinta alam dan lain-lain. dari situ kita bisa mengingat ilmu-ilmu yang kita dapat dari teman-teman dan aktivitas kita. kita jadi review lagi dan mengambil hikmah lagi yang terlupa dari mereka.
dan akibatnya lagi kita juga menjadi mendapat sumber pemikiran kita. kita ingatkan kalau kita sebelumnya sudah menulis pemikiran kita. dari riwayat hidup kita kita tahu dari mana kita mendapat ilmu pengetahuan dan menyusun pemikiran kita sendiri. setiap orang dewasa (yang sudah berpikir) pasti mempunyai filsafat sendiri walau tidak tahu itu filsafat. mereka punya pandangan hidup. mungkin ikut agama. mungkin ikut pengetahuan. mungkin ikut pergaulan. tapi yang jelas pemikiran itu juga menyusun pilihan-pilihan dalam hidup sehingga kita bisa mengecek dulu pilihan-pilihan yang telah kita buat dalam hidup sehingga kita bisa menilai sampai bagaimana akibat pilihan itu, yaitu seperti ini. kita juga bisa menilai keputusan mana yang akan pilih untuk mendukung tujuan kita.
identitas menunjukkan tujuan. kelak akan kita akan bahas itu. identitas manusia menunjukkan riwayat hidup yang sebagai akibatnya menunjukkan juga pemikiran filsafat yang mendopang fondasi mengalir di bawahnya. pemikiran di bawah riwayat hidup akhirnya menunjukkan tujuan hidup manusia penganutnya. dengan menullis identitas, riwayat hidup, pemikiran dan tujuan hidup akan tertulis lebih jelas sehingga bisa memberi panduan hidup bagi manusia.
contoh praktek dari perkataan saya ini ada di identitas wahyu nurudin

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire